Kamis, 08 November 2012

0 cerita tetangga sebelah rumah....


Cerita tetangga sebelah rumah……

Ada pepatah yang mengatakan ”ketika anda jatuh cinta pada seseorang, maka anda menganggap di dunia ini hanya ada satu orang, yang lainnya kost”. Dari pepatah sederhana ini dapat ditarik kesimpulan mengenai apa yang terpenting dalam hidup seseorang. Karena orang yang anda cintai itu adalah hal terpenting dalam hidup anda maka anda bersedia melakukan apa saja demi dia, anda sama sekali tidak merasa berkorban.
Apakah anda merasa berkorban ketika anda harus membuang Rp. 5.000. untuk mendapatkan Rp. 5.000.000? Tentu tidak bukan?, Rp. 5.000.000 jauh lebih bernilai dibanding Rp. 5.000, karena itu anda tidak ragu-ragu melepaskan Rp. 5000 untuk mendapat Rp. 5.000.000.
Ada suatu ilustrasi, tentang seorang wanita karier yang meninggalkan kariernya yang sedang menanjak pesat demi merawat suaminya yang terserang kanker. Kemudian temannya berkata ”wah pengorbanan kamu hebat sekali”. Wanita karier itu marah dan tersinggung. Bagi wanita karier yang sangat mencintai suaminya itu, suaminya jauh lebih bernilai dibanding kariernya, karena itu dia tidak ragu-ragu meninggalkan kariernya demi suaminya. Jika wanita karier tersebut senang dengan komentar temannya berarti dia menyetujui bahwa kariernya jauh lebih penting dibanding suaminya, dan dia akan merasa berkorban meninggalkan kariernya untukmerawat suaminya.
Lantas mengapa anda merasa berkorban? ini salah satu kemungkinan: di satu pihak apa yang bernilai telah berubah dalam hidup anda, misalnya orang yang tadinya sangat penting di mata anda, sekarang tidak lagi penting. Namun anda ”terjebak” dan ”terpaksa” untuk harus tetap menempatkandiadalam posisipenting.
Jadi perasaan berkorban mengatakan dua hal tentang diri anda:
Apa yang menurut anda bernilai dalam hidup anda telah berubah. Hal hal atau orang-orang yang dahulu anda anggap bernilai, sekarang tidak atau telah berkurang nilainya dibanding hal-hal atau orang-orang lain.
Anda merasa tidak bebas memilih, atau ”terjebak” dalam situasi yang membuat anda tidak bebas memilih. Anda terpaksa atau dipaksa untuk membuang/melepaskan sesuatu yang dimata anda bernilai untuk sesuatu yang kurang bernilai. Perasaan terpaksa ini anda nyatakan dalam bahasa ”pengorbanan”
Kembali ke contoh orang yang jatuh cinta di atas. Mungkin setelah beberapa tahun, kekasihnya tersebut tidak lagi seberapa bernilai dibanding ketika baru jatuh cinta. Kariernya mungkin dianggap lebih bernilai di banding pacarnya. Dia mulai merasa berkorban ketika harus meninggalkan pekerjaannya demi menemani pacarnya. Mungkin yang tadinya anda menganggap “yang lain kost” sekarang justru anda menganggap pacar anda adalah “penumpang gelap” yang menghalangi anda untuk mencapai hal-hal yang anda anggap penting. Tidak heran dan saya temukan berkali-kali ketika seseorang mulai sering mengatakan betapa dia telah berkorban banyak bagi pacarnya biasanya tidak lama kemudian merekaputus.

Jadi ketika anda merasa berkorban, itu saatnya untuk menengok ke dalam. Mengevaluasi lagi hal-hal atau orang-orang yang anda anggap bernilai. Saatnya lagi untuk merenungkan apa yang menghalangi kebebasan anda, mungkin kebanggaan anda? mungkin rasa malu?, mungkin perasaan kewajiban?

Setelah membaca ini, setujukah anda bahwa dalam cinta tidak ada pengorbanan? Jika anda menolak, mungkin anda perlu mempertimbangkan kemungkinan- kemungkinan ini:
      Anda tidak menyadari bahwa apa yang bernilai dalam hidup anda telah berubah. Kesadaran anda masih kesadaran masa lalu, namun realitas telah berubah.
      Anda menyadari bahwa apa yang bernilai dalam hidup anda telah berubah, namun anda malu mengakuinya.

       Anda menyadari bahwa apa yang bernilai dalam hidup anda telah berubah, namun anda takut mengakuinya. Anda takut untuk menerima konsekwensinya. Misalnya: “apa kata orang jika orang tahu bahwa pacarku tidak lagi bernilai di mataku”
      Tekanan sekitar begitu kuat sehingga anda tidak berani untuk memilih hal yang paling bernilai dalam hidup anda.
      Saya hanya menawarkan kemungkinan- kemungkinan, mungkin anda menemukan kemungkinanlain.

*******************
Pertanyaan berikutnya, bagaimana perasaan anda ketika seseorang berkata bahwa dia telah banyakberkorbanbagi anda?
Kemungkinan pertama yang tidak terlalu serius, orang tersebut sebetulnya ”berteriak” bahwa dia ingin lebih diperhatikan, ”berteriak” bahwa apa yang telah dilakukannya untuk kita kurang dihargai, secara singkat, dia ingin dianggap penting. Namun orang tersebut malu mengakui keinginannya itu, karena itu ia mengatakannya dalam bahasa ”pengorbanan”. Atau anda telah meperlakukan orang tesebut secara tidak adil. Sering kali orang menginginkan sesuatu namun mengatakannya dengan cara lain. Ini saatnya bagi anda untuk menengok kedalam. Mengevaluasi lagi, apakah dia sungguh-sungguh bernilai di mata anda. Apakah ada hak-hak dia yang telah anda langgar? Mungkin anda sering mengatakan bahwa dia penting di mata anda namun kata-kata anda tidak tercermin dalam tindakan anda.
Kemungkinan kedua yang lebih serius, kalau dia terus menerus mengatakan bahwa dia telah banyak berkorban bagi anda. Mungkin anda akan marah dan tersinggung, karena berarti secara tidak langsung seseorang itu telah mengatakan: ”sebetulnya kamu tidak terlalu penting di mataku, ada hal-hal lain yang lebih penting bagiku, tetapi aku ”terpaksa” berkorban demi kamu, kamu menghalangi kebebasanku untuk mengejar hal-hal yang lebih penting tersebut”

Well ... suatu hal yang menyakitkan untuk mengetahui bahwa sebetulnya anda tidak penting-penting amat di mata seseorang, terlebih jika seseorang itu orang yang kita cintai, yang telah kita perhatikan bertahun-tahun. Tapi mungkin anda perlu bertanya pada diri sendiri apakah anda berhak menuntut orang tersebut untuk menganggap diri anda penting? Apakah seseorang tidak bebas menentukan apa yang bernilai dan tidak bernilai bagi dirinya, termasuk penilaian orang tersebut tentang diri anda? Apakah tidak lebih menyakitkan untuk mengetahui bahwa anda dianggap penting oleh seseorang dengan rasa terpaksa, dengan rasa berkorban? Mungkin anda perlu bertanya kepada diri sendiri ”inikah saatnya bagi anda untuk ”membebaskan” dia dari belenggu keterpaksaan, saatnya untuk membebaskan dia untuk menentukan apa yang bernilai bagi dirinya sendiri?”. Pilihan ada di tangan anda.

Renungkan kemungkinan ini, semakin sering dan semakin besar rasa pengorbanan anda, sebetulnya semakin sedikit cinta sejati dalam diri anda. Anda menganggap diri anda begitu penting sehingga setiap kali anda melakukan sesuatu demi orang lain, menyisihkan waktu dan menyingsingkan lengan bagi orang lain, anda menganggap itu sebagai pengorbanan. Karena dalam cinta dan kebebasan tidak ada pengorbanan.

(cerita tetanggaku)

0 komentar:

Posting Komentar

 

The Only Easy Day was Yesterday Copyright © 2011 - |- Template created by Ismawan - |- Powered by Ismawan